Penulis : - 26 November 2019, 09:20:39
Pantai Santolo
Suasana pantai mulai terlihat dan kehangatan angin laut mulai saya rasakan. Saleh merendahkan pesawat trikenya. “Lihat pantai Santolo sudah terlihat, nanti kita landing di sana, tapi sebelumnya kita putar-putar dulu banyak objek foto yang bagus untuk di ambil dari atas, kata Saleh.
Kami pun berputar-putar di sepanjang pantai Santolo di atas ketinggian 300 kaki, terlihat batu karang yang indah yang terhantam gulungan ombak kecil. Beberapa muara yang dilalui perahu nelayan bahkan beberapa wisatawan yang tengah bermain air laut pun melambaikan tangannya kearah kami. Perpaduan pasir putih air laut, karang dan pepohonan hijau seperti tergambar dalam lukisan, indah sekali.
Pantai Santolo terletak di kecamatan Pamengpeuk kabupaten Garut, berjarak sekitar 90 KM dari kota Garut atau 4 jam perjalanan bila menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, dengan pesawat trike kami hanya memakan waktu 30 menit dari Bandung ke Pantai Santolo. Setelah puas berputar-putar menikmati keindahan pantai Santolo kami berencana istirahat di pesisir pantai , Saleh mengarahkan pesawat trikenya ke landasan kecil di Pantai Santolo. Kami mendarat di landasan yang biasa digunakan para pengguna pesawat ringan di bandara kecil itu.
Kami kemudian turun dari pesawat Trike sekadar melemaskan badan kami setelah terbang sangat melelahkan selama 45 menit dari Sulaiman ke pantai Santolo. Kami beristirahat sejenak menikmati pemandangan laut. Saleh mengajak saya berjalan-jalan menyusuri pesisir pantai garut selatan tidak jauh kami berjalan terdapat batuan bekas pipa batu (buis beton) yang di menmpel di pasir, buis beton yang sebagian sisinya hancur dan menancap di pasir ,seperti alami menambah keindahan pantai santolo.
Pantai Jayanti, Cidaun
Tepat pada 9.20, kami mulai take off untuk melanjutkan perjalanan. Saleh menerbangkan pesawatnya di atas ketinggian 300 kaki agar saya dapat mengambil gambar sepanjang pantai dengan leluasa. Tujuan perjalanan kami selanjutnya adalah pantai Jayanti yang terletak di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur selatan, Jawa Barat, sekitar 143 km arah selatan dari pusat Kota Cianjur lewat darat.
Sepanjang perjalanan saya disuguhkan pemandangan pantai yang elok, lautan luas dan batuan karang yang tersapu oleh air ombak. Karang yang meyerupai lantai di dalam air terlihat jelas dari atas, mungkin karena air laut yang masih jernih dan bersih dari pencemaran air.
Selang beberapa menit kami melewati pantai Rancabuaya . Beda dengan pantai Santolo , pantai Rancabuaya memiliki puluhan villa dan beberapa tempat penginapan. Terlihat dari atas bangunan rumah dekat dengan pesisir pantai, puluhan kios, beberapa perahu nelayan pun bersandar di pinggir pantai itu. Pantai Rancabuaya memang menjadi tempat favorit untuk berlibur khusuusnya di waktu musim liburan sekolah.
Saya pun sempat diajak berputar-putar di sekitar pantai Rancabuaya oleh Saleh. Tentunya saya mengambil gambar beberapa villa dan tempat penginapan yang berada di pesisir pantai Rancabuaya. Setelah belasan frame foto saya ambil, kami meninggalkan daerah wisata pantai yang mempunyai luas dengan panjang 1.000-2.000 dan lebar 100-200 m dan terletak di desa Purbayani Kecamatan Caringin.
Kemudian pesawat Trike kami tumpangi meningggalkan Rancabuaya. Kehangatan angin dan birunya laut yang membentang luas masih jadi pemandangan di sepanjang perjalanan kami, Tiba-tiba saleh menunjuk kearah dimana kami akan melakukan pendaratan. “Lihat kita sudah sampai di Cidaun tepatnya pantai Jayanti kita akan mendarat di sini,” kata Saleh.
Saleh mendaratkan trikenya dan mengurangi kecepatan mesinnya ,di bandara yang tidak terlalu besar beralas rumput. Tibalah kami di Cidaun tepatnya di Pantai Jayanti, Desa Cidamar Kecamatan Cidaun Cianjur selatan untuk beristirahat. Sekitar 25 menit perjalan kami dari pantai Santolo menuju pantai Jayanti Cidaun- Cianju. Kami terbang dengan kecepatan rendah di ketinggian 300 sampai 400 kaki saja.
Beberapa saat kami sampai. Kami menuruni trike. Saleh membantu saya melepaskan Safty Belt dan helm yang menempel selama perjalanan kami. Lega rasanya setelah turun dari trike ,rasa pegal yang saya rasakan agak sedikit hilang, Saya melemaskan badan dan mengerakan kaki saya sambil menghirup udara pantai. Cuaca di pantai memang tidak sama dengan di Bandung. Udaranya panas terik membuat tenggorokan kami haus. Untungnya ada tidak jauh dari bandara kami singgah.