Jelajah Wisata
Berita

Sensasi Berselancar Dengan Pesawat Trike: Explore Pantai Selatan dari Udara


kh/dasir

Penulis : - 26 November 2019, 09:11:16

"Kecepatan Trike ini bisa mencapai 100 mil per jam, tetapi rata-rata antara 80-90 mil per jam dan mampu mnecapai ketinggian 10 ribu kaki."

 

Terbang dengan Trike Microlight kini merupakan salah satu olahraga ekstrim yang diminati banyak orang. Di sekitar Bansung sudah ada jasa penerbangan pesawat terbang ringan ini untuk jasa wisata Adventure menikmati pemandangan dari udara sekaligus, memicu adrenalin tinggi, tetapi dengan perlengkapan yang memadai. Wisatawan bisa menikmati pesona luar biasa pemandangan dari udara, pepaduan antara birunya langit, tiupan angin, dalamnya lembah dan pesona sungai yang tampak meliuk seperti ular yang panjang serasi dengan nuansa hijau hutan dan kebun teh terbentang luas.

 

Saya menikmati olahraga ini pada Sabtu pertengahan April lalu. Dari udara seperti burung saya menikmati panorama Bandung dan sekitarnya hingga Garut Selatan, tepatnya Pantai Santolo, Cidaun, Cianjur Selatan, Pantai Jayanti. Petualangan saya dimulai tepat jam 07.00 pagi ketika saya sampai di hangar FASI lanud Sulaiman Kabupaten Bandung. Di sana saya bertemu pilot trike Saleh Sudrajat ,salah satu pilot trike terbaik di Indonesia dengan prestasi yang mengagumkan karena pernah mengelilingi nusantara dengan dengan pesawat Trike pada tahun 2008.

 

Kami briefing sejenak sebelum penerbangan, menentukan tempat yang akan kami tuju. Saya mulai mempersiapkan beberapa perlengkapan yang akan di bawa seperti kamera berikut memori card, baterai kamera, alat komunikasi. Sementara Saleh mempersiapkan pesawat trikenya , mengisi bahan bakar dan memanaskan mesin pesawat ringannya dibantu sang asisten mekanik.

 

Hari itu cuaca cerah, saat yang cocok memulai perjalanan kami untuk berselancar di udara. Saya mulai mengisi tempat duduk di belakang Saleh. Pilot itu menset arah tujuan trip kami dengan alat GPS Map dengan tujuan; Sulaiman-Pamengpeuk-Cidaun- Situ Patenggang dan kembali ke Sulaiman. Tepat pada 8.30 kami mulai bersiap-siap terbang melalui landasan Sulaiman. Pada rute penerbangan ini kami akan landing di dua tempat objek wisata pantai yaitu di pantai Pamengpeuk Garut dan Pantai Jayanti di Cidaun Cianjur.

 

Setelah semua standar keamanan terbang menggunakan pesawat trike telah saya patuhi. Pilot Saleh mulai menyalakan mesin selang beberapa detik kemudian memajukan tuas gas untuk melaju di landasan hijau Sulaiman. Suara mesin meraung kencang bersamaan dengan meluncur kami di landasan hijau. Saleh menarik alat pengendali sayap trike dan kami pun terangkat terbang ke udara . Mulailah saya merasakan pengalaman exciting saya berada di atas udar , rasa takut saya saat take of terhapus sudah dengan pemandangan yang tidak biasa, karena saya dapat menikmati pemandangan dari atas yang sangat menakjubkan.

 

Saya mempersiapkan kamera saya dan mengatur teknis pencahayaan. excited’ pemandangan indah di sekeliling saya tepatnya di ketinggian 3000 kaki dengan posisi di atas Soerang, kabupaten Bandung. Saya menyaksikan kepadatan rumah dan aliran sungai Citarum dan beberapa latar pegunungan di kabupaten Bandung dan tentunya mengambil gambar. “Kecepatan Trike ini bisa mencapai 100 mil per jam, tetapi rata-rata antara 80-90 mil per jam,” ungkap Saleh dalam penerbangan itu.

 

Saleh kemudian menunjukan saya ke arah pegunungan yang sebagian tertutup awan. Ternyata pemandangan gunung yang ditunjukkan benar-benar menakjubkan. Saya berdecak kagum. “Itu belum seberapa masih banyak pemandangan yang lebih dasyat lagi nanti saya tunjukan” ujarnya.

 

Digoncang Angin Kencang

Beberapa saat kemudian kami berada pada ketinggian pada 4500 kaki ketika mendekati pegunungan Malabar. Suhu udara semakin dingin tamparan angin mulai menusuk jari-jari tangan saya. Pada perjalanan kali ini saya tidak menggunakan sarung tangan saat terbang karena saya harus mengoperasikan kamera .

 

Tiba-tiba angin kencang menggoyang pesawat Trike tepat saat kami berada tepat diatas pegunungan Malabar. Menurut Saleh angin seperti ini memang biasa terjadi karena lembah-lembah di sekitar pengunungan Malabar yang menyebabkan angin kencang. Tapi saya senang bahkan tidak ada perasaan takut sama sekali saat pesawat yang saya tumpangi digoyang angin selama beberapa menit. Namun goyangan angin itu terbayarkan dengan pemandangan indah menghampiri kami. Cuaca yang cerah dan awan teratur seperti iringan nada melintasi di bawah pesawat kami.

 

Saleh menaikan lagi ketinggian pesawat hingga ketinggian 7000 kaki. Kami menembus awan-awan putih. Saya merasakan jari-jari tangan saya sedikit basah bahkan sempat kaku oleh angin dan dingin yang menusuk. Pada saat itu pemandangan yang mengagumkan hadir di depan saya , sebuah fenomena alam hadirnya pelangi membuat saya bergairah kembali menikmati perjalanan. Saya menghabiskan puluhan frame untuk mengabadikan lingkaran pelangi yang menempel di awan-awan putih. Benar-benar indah.

 

Setelah itu saya melihat Situ Cileunca dari kejauhan. Penerbangan diteruskan lagi ke arah selatan laut, selang 10 menit menuju arah selatan tepatnya pantai Santolo Garut. Saya merasakan perubahan suhu, tidak sedingin yang saya rasakan saat berada di atas pegunungan. Yang saya rasakan hanya tiupan angin yang sedikit hangat. Pemandangan yang tidak membosankan ini membuat saya mengucap syukur begitu dasyatnya Allah menciptakan alam ini.

 

Pesawat kami melewati awan tebal sehingga penglihatan kami terbatas hanya putih saja tapi beberapa detik kami melewati awan. Bukan main! Pemandangan berubah biru bercampur hijau karena cuaca yang sangat cerah hingga terlihat pemandangan langit dan laut menyatu sangat teduh di tambah lagi dengan hamparan pohon hijau di sepanjang pantai. Benar-benar pemandangan yang kontras antara laut dan pegunungan yang kami lihat.

 


KATA KUNCI

BAGIKAN

BERI KOMENTAR
Bintang Hotel

Area Hotel

Kuis & Promosi
Klinik Photography
Inilah Rock Bar Ayana Resort Bali, Pesta Dimulai
8 Spot Menyelam di Raja Ampat
Kampung Sampireun Promo

INSTAGRAM IT !
SUBSCRIBE NOW

Hotel Partners
Media Partner